Mengenal Anemia

Mengenal Anemia
Sumber Gambar : Shutterstock.com

Ada yang pernah merasakan kelelahan berulang? Ditambah sakit kepala atau pening dan rasa berputar ketika berdiri dan berjalan? Waspadalah. Bisa jadi, anda terkena anemia.

Pertama kali merasakan gejala seperti itu, sudah puluhan tahun lalu. Itu pun mulanya tidak terdeteksi karena dokter salah mendiagnosisnya sebagai penyakit maag, ketika anamnesa. Hasilnya sudah jelas. Saat minum obat yang diberikan, penderitaan saya malah menjadi lebih parah dibanding sebelumnya. Untung saja, tidak terjadi gejala yang lebih fatal.

Namun, karena gejala tersebut berulang, ibu kemudian kembali memeriksakan saya ke sarana kesehatan berbeda. Dan syukurlah, kali ini diagnosisnya tepat. Karena dokter yang memeriksa saya, begitu teliti dan menyeluruh. Maksudnya, semua bagian tubuh yang berkaitan dengan gejala yang dirasakan, diperiksa. Kemudian, selain menanyai saya, dokter juga mewawancarai ibu yang mengurus saya sehari-hari. Sehingga mungkin yang terlewat oleh saya, beliau dapatkan dari ibu. Hasilnya, diagnosis untuk gejala yang saya alami adalah anemia.

Dan memang benar, setelah minum obat yang diberikan dokter, kondisi saya berangsur membaik dan bisa beraktivitas seperti biasa. Berarti diagnosis dokter bahwa Saya menderita anemia, benar.

Waktu itu, saya tidak begitu paham obat yang diberikan. Namun, sekarang sepertinya dokter memberikan tablet penambah darah untuk penyembuhan anemia yang saya derita.

Ada yang keliru kami – ibu dan saya pahami dulu tentang anemia. Ternyata, selama keadaan yang memicu penyakit tersebut belum ditangani, penyakit yang juga biasa disebut kurang darah ini, bisa berulang kembali. Dan itulah yang terjadi. Setelah setahun terbebas, ternyata anemia datang lagi menghampiri saya.

Tidak mau merasa ketergantungan oleh dokter dan obat, ibu berusaha mencari alternatif pengobatan anemia. Dan waktu itu ada teman beliau yang menyarankan untuk mengonsumsi hati setengah matang. Tadinya, saya membayangkan akan menikmati sate hati setengah matang. Pasti enak. Tapi, kenyataan rupanya tak seindah bayangan.

Ternyata ibu menyuguhkan hati ayam goreng setengah matang, sebagai alternatif pengobatan anemia saya. Dan itu merupakan pengalaman agak traumatis buat saya. Jika ada yang ingin tahu kenapa bisa traumatis, coba saja menggoreng hati ayam setengah matang. Dan lihat sendiri hasilnya.

Karena yang tersimpan dalam ingatan saya tentang itu adalah hati ayam dengan kondisi berminyak, lembik dan berwarna kehijauan. Dan ini tentu saja jauh sekali dari gambaran sate hati yang saya bayangkan. Entah kenapa tampilan hati ayam seperti itu, menjijikkan buat saya. Mungkin karena warnanya yang kehijauan, mengingatkan saya akan lumut dan lumpur hijau yang banyak terdapat di tempat-tempat kotor dan menjijikkan.

Karena dipaksa ibu dan ingin benar-benar sembuh lagi dari anemia, akhirnya saya mau juga menelan hati ayam goreng setengah matang tadi. Efeknya ternyata mujarab, hampir secepat obat yang diberikan dokter sebelumnya. Namun, karena menjijikkan, kekuatan saya untuk mengonsumsinya hanya bertahan selama dua minggu. Setelah kondisi membaik dan tidak sanggup lagi makan “obat” hati ayam, saya memohon pada ibu untuk menghentikan “terapi” ini

Efek samping yang tidak pernah ibu dan saya antisipasi adalah, sejak episode konsumsi hati ayam goreng setengah matang itu, saya hampir selalu muntah setiap melihat suguhan masakan hati ayam. Dan itu berlanjut sampai sekarang. meskipun tidak separah dahulu.

Kondisi anemia saya juga masih berlangsung hingga kini. Cuma bedanya, jika dulu harus memeriksakan ke dokter untuk mengetahuinya, sekarang cukup memeriksa kadar Hb darah saja yang bisa dilakukan di laboratorium kesehatan. Dan mengonsumsi kapsul penambah darah untuk menaikkan kadarnya, jika nilainya jauh di bawah kadar normal.

Jadi, meskipun tidak bisa terbebas sama sekali dari anemia, saya masih tetap bisa menjalani hidup seperti kebanyakan orang pada umumnya. Hanya saja, saya harus benar-benar memperhatikan, semua aktivitas yang dilakukan, agar bisa menghindari aktivitas berat yang melelahkan. Menjaga jam tidur. Juga memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, agar tetap bergizi seimbang.

Akhirnya, satu hal yang membuat sedih sebagai penderita anemia, bukan karena kondisi saya yang gampang lelah. Melainkan, karena saya tidak bisa menjadi pendonor darah. Sehingga hanya bisa mengucap istighfar saja, tiap kali kebutuhan sesuai golongan darah saya sedang diperlukan.

Jadi, ayo periksakan kondisi darah, supaya bisa dipastikan bahwa anda tidak menderita anemia. Namun kalau pun ternyata, kadar Hb darah berada di bawah normal, anda sudah tahu apa saja yang harus dilakukan. Di bawah ini, ada flyer yang saya buat dari beberapa info tentang anemia. Semoga bisa membantu untuk mengendalikan kondisi anemia anda.

Keep spirit…

Sumber Gambar : Modifikasi gambar dari Shutterstock.com serta
info dari halodoc.com dan hellosehat.com

Referensi :

  1. https://www.who.int/topics/anaemia/en/
  2. https://www.halodoc.com/kesehatan/anemia
  3. https://hellosehat.com/penyakit/anemia/
  4. https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/anemia/mendeteksi-gejala-dan-tanda-tanda-anemia/

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

One Response

  1. Beberapa Fakta Unik tentang Darah Manusia | Belajar EpidemiologiJune 26, 2021 at 10:22 pmReply

    […] Mengenal Anemia […]

Leave a Reply