Kanker Servik – Sang Pembunuh Nomor 1 Wanita

Kanker Servik – Sang Pembunuh Nomor 1 Wanita

Makhluk paling kompleks

Sebagai seorang wanita, saya menyadari bahwa kita memang makhluk paling kompleks, baik dilihat dari proses dalam tubuh, emosi, juga dari sisi lainnya. 

Berbeda dengan laki-laki, proses yang terjadi dalam tubuh seorang perempuan berjalan dalam beberapa tahap. Fase pertama ada proses pematangan sel telur. Jika sel telur ini dibuahi, maka akan berlanjut ke rangkaian kehamilan, persalinan dan seterusnya. Tetapi jika  tidak dibuahi,  dinding rahim yang tadinya disiapkan untuk tempat pertumbuhan janin, akan meluruh. Peluruhan dinding rahim inilah yang dialami perempuan setiap bulan sebagai menstruasi.

Dari kerumitan proses tadi, jika satu saja tidak berjalan dengan baik, maka akan mengakibatkan gangguan dalam keseluruhan rangkaian. Jadi, untuk bisa memahami penyakit-penyakit yang memang khas perempuan, sudah pasti kita harus paham dulu rangkaian dan fungsi masing-masing organ di tiap rangkaiannya.

Sadari 

Sebuah kata singkat tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Sebenarnya sadari adalah kepanjangan dari Periksa Payudara Sendiri. Ini adalah kewaspadaan untuk kanker payudara yang juga merupakan penyakit khas wanita, meskipun ada pula lelaki yang mengidapnya. 

Namun, sadari yang saya maksud di sini adalah bahwa seharusnya kita bisa “menyadari” lebih cepat jika terjadi kelainan sedikit saja pada siklus bulanan sendiri. Sehingga “kesadaran” tadi akan membawa Kita lebih cepat memastikan penyebab kelainan tadi. 

Jadi, ya, walaupun kanker servik tidak bisa diperiksa oleh diri sendiri seperti pada kanker payudara, tapi kita tetap bisa mewaspadai setiap kondisi yang mengarah ke sana. Sehingga harapannya kita bisa mengajukan beberapa pemeriksaan yang bisa mendeteksi kanker servik dengan permintaan sendiri.

Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan gejala kanker servik, yaitu

1.IVA tes

ini bisa dilakukan di Puskesmas. Jika mencurigai ada kelainan dalam siklus bulanan yang mengarah kepada kanker servik, kita bisa datang ke Puskesmas terdekat dan minta dilakukan pemeriksaan iva test. Jika memang ada indikasi untuk kanker servik, petugas kesehatan akan memandu kita untuk melakukan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya.

Sumber : P2PTM Kemkes RI

2. Pap smear

Pemeriksaan pap smear hanya bisa dilakukan di laboratorium yang memiliki perawatan tersebut. Bila punya dugaan atau kekhawatiran tentang gejala awal kanker servik yang memang seringkali tidak diketahui, bisa saja meminta laboratorium untuk melakukan pemeriksaan atas permintaan sendiri

Sumber: Seksi P2PTM Kemkes RI

Jadi, yuk “sadari” secepatnya setiap kelainan yang terjadi dalam tubuh kita, sehingga bisa segera dipastikan bahwa itu bukan disebabkan oleh kanker servik. Semakin cepat dideteksi, kanker servik yang diketahui sejak fase awal, akan lebih mudah disembuhkan.

Benar-benar Pembunuh Nomor Satu Wanita Indonesia

Sebagai seorang tenaga kesehatan, yang juga terlibat dalam program pengendalian kanker, saya tahu betul bahwa gejala awal kanker servik sering tidak disadari oleh pengidapnya. Sehingga begitu diketahui, sudah terlambat untuk diobati, sebab kanker telah masuk pada stadium lanjut, bahkan sudah menyebar ke organ lain.

Dua hari lalu pun, saya baru menerima kabar duka kepergian salah seorang sahabat karena kanker servik. Padahal hanya selama setahun pandemi saja kami tidak bertemu dan berkumpul seperti rutinitas sebelumnya. Sepertinya dalam jangka waktu itu juga sahabat saya ini didiagnosis kanker servik, menjalani pengobatan dan akhirnya meninggal. Cepat sekali, kan?

Beberapa teman yang saya kenal pun meninggal karena kanker servik ini. Padahal mereka juga petugas kesehatan seperti saya. Jadi, “sadari” yang saya sebut sebelumnya, memang berlaku untuk semuanya. Lebih baik mengambil keputusan cerdas untuk memeriksakan diri, daripada menyesal karena terlambat melakukannya.

Gejala awal kanker servik memang seringkali tidak tampak, sehingga banyak perempuan — pada level mana pun — sering kecolongan. Sehingga kanker servik baru diketahui saat stadium lanjut.

Sebenarnya ada faktor risiko yang harus diketahui dan bisa diantisipasi untuk mengurangi risiko terkena kanker servik, yaitu memiliki lebih dari satu pasangan seksual, merokok dan memiliki penyakit menular seksual. Sehingga mereka yang memiliki 3 kondisi ini harus lebih waspada terhadap kemungkinan terkena kanker servik.

Lebih Baik Waspada Daripada Terlambat Mengetahui

Waspada terhadap kemungkinan gejala kanker servik — bukan ketakutan berlebihan — merupakan hal yang perlu dilakukan. Kewaspadaan ini sama seperti “sadari” yang saya bahas sebelumnya, merupakan poin penting sebagai deteksi dini kanker serviks. Hal-hal yang terjadi dalam tubuh kita yang perlu diteliti lebih lanjut adalah :

  1. Pendarahan dari vagina di luar jadwal menstruasi
  2. Keputihan yang encer, berwarna kecoklatan, bercampur darah dan berbau busuk.

  3. Nyeri panggul atau punggung yang tidak mereda.

  4. Sakit ketika buang air kecil atau Setelah berhubungan seksual.

  5. Terdapat darah pada urine.

Jika menyadari kita menderita satu atau lebih gejala di atas, jangan tunda lagi, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa bukan kanker servik yang menjadi penyebabnya. Lebih baik lagi jika sudah berusia di atas 40 tahun, untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala. Agar diketahui lebih cepat jika terdapat kelainan yang mengindikasi kepada kanker servik.

Menjadi Perempuan Hebat

Didiagnosis menderita kanker servik bukan merupakan akhir kehidupan kita. Walaupun mungkin ada yang menukas bahwa saya bisa berkata seperti ini karena saya tidak mengalami.

Yup, memang benar, saya tidak mengalami dan semoga saja tidak akan terjadi. Tetapi, saya benar-benar paham seperti apa rasanya menerima kepastian akan diagnosis buruk yang ditakutkan. Saya sendiri pun memiliki beberapa penyakit kronis yang masih sering kambuh, bahkan dengan gejala yang lebih berat lagi.

Maksud saya, memang lebih mudah untuk menyerah, walaupun itu bukan pilihan terbaik. Ada opsi lain yang lebih bermanfaat untuk dikerjakan sambil melakukan pengobatan terhadap kanker yang diderita, yaitu menjadi duta kanker. Seseorang yang akan mengingatkan teman, rekan dan sahabat kita, agar lebih waspada terhadap kanker servik.

Kegiatan seperti ini akan memastikan penderita kanker tidak merasa sendirian. Bahwa banyak orang yang akan mendukung setiap perjuangan mereka melawan kanker. Kebanyakan penderita kanker biasanya akan kewalahan melakukan serangkaian pengobatan. Sehingga dukungan apapun akan menambah kekuatan mereka untuk berjuang.

Jadi, yuk mengajukan diri sebagai salah satu perempuan hebat, yang akan membantu perempuan hebat lainnya menjadi penyintas kanker dan memenangkan pertarungan itu. Sehingga meskipun akhir hidup kita sudah dekat, setiap detiknya akan terus punya arti.

Referensi:

  1. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/page/7/deteksi-dini-kanker-leher-rahim-dengan-metode-iva-atau-pap-smear

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply