Hari ini — 17 Mei 2021 merupakan Hari Hipertensi Sedunia. Yup, mengingatkan kita semua terhadap bahaya hipertensi. Tema yang diusung tahun ini adalah Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer — Ukur tekanan darah dengan akurat dan mengendalikannya untuk hidup lebih lama.
Mengenal Hipertensi
Hipertensi merupakan sebuah kondisi medis di mana tekanan darah melebihi batas normal. Ambang batas di sini adalah, tekanan darah dianggap tinggi jika mencapai 140/90 mmHg. Dan termasuk parah jika mencapai 180/120 mmHg.
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular sehingga tidak akan menyebabkan KLB apalagi epidemi atau pandemi. Tetapi, bahaya yang ditimbulkan tidak kalah dibanding penyakit menular — meskipun tidak separah covid-19. Jika seseorang sudah diagnosis hipertensi, biasanya sulit untuk kembali memiliki tekanan darah normal. Oleh sebab itu hipertensi digolongan penyakit kronis yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke dan kematian.
Memahami Angka Tekanan Darah
Penyakit Hipertensi dapat diketahui melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di Puskesmas atau di klinik kesehatan terdekat. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan minimal setiap bulan — terutama pada usia produktif supaya tekanan darah terpantau dan dapat terhindar dari penyakit lain yang lebih membahayakan dan juga mencegah kematian
Angka tekanan darah ditulis dengan kode 120/70 mmHg (ini hanya contoh). Di mana ukuran normalnya adalah sekira 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Bagian atas — 90 dan 120 adalah systole yang menunjukkan tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan systolik. Sedangkan angka 60 dan 80 mmHg menunjukkan tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa darah lagi, yang disebut juga tekanan diastolik.
Pada beberapa paragraf di atas sudah dijelaskan bahwa ambang batas tekanan darah normal adalah berkisar 80/60 hingga 120/90 mmHg. Tetapi untuk pastinya kisaran tekanan darah adalah sebagai berikut
Jadi siapapun yang berada pada posisi di atas, selain normal, perlu melakukan perbaikan atau intervensi gaya hidup.
Gaya Hidup dan Hipertensi
Sudah banyak penelitian yang menilai hubungan antara gaya hidup dengan Hipertensi, dan hampir semua menghasilkan hubungan yang signifikan. Sehingga jika ingin mengoreksi tekanan darah tinggi, maka perlu memperbaiki gaya hidup yang menjadi faktor risiko Hipertensi.
Ada beberapa faktor risiko terkait Hipertensi. Diantaranya adalah:
- Berumur di atas 65 tahun.
- Mengonsumsi makanan tinggi garam secara berlebihan.
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
- Mempunyai riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
- Minim asupan buah dan sayuran.
- Jarang berolahraga.
- Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.
- Mengonsumsi minuman beralkohol.
Tetapi, tidak semua faktor risiko di atas, bisa diintervensi. Usia, misalnya. Tidak ada yang bisa mengurangi atau menambah umur sehari pun, jadi sebaiknya fokus terhadap faktor risiko yang bisa dikoreksi, jika ingin terhindar dari hipertensi.
Apa saja, gaya hidup yang termasuk faktor risiko Hipertensi yang bisa diintervensi.
1.Konsumsi Makanan Tinggi Garam Berlebih
Makanan tinggi garam berlebihan terdapat pada snak, biskuit-biskuit gurih dan makanan cepat saji, yang memang menjadi gaya hidup banyak orang masa kini. Padahal kandungan garam berlebihan di dalam makanan tadi bisa memicu naiknya tekanan darah. Jadi jika ingin mengurangi risiko terkena Hipertensi, jelas harus mengurangi konsumsi makanan tinggi garam ini.
2. Kurang Asupan Buah dan Sayuran
Karena banyak mengonsumsi makanan siap saji yang Minim serat apalagi jika tidak diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah, juga bisa meningkatkan risiko Hipertensi.
3. Jarang Berolahraga
Jarang Berolahraga juga menjadi gaya hidup yang umum pada orang-orang masa kini. Apapun ingin dilakukan secara instan dan serba cepat, sehingga tubuh tidak banyak bergerak. Pada tingkat lanjut, kondisi ini dapat juga meningkatkan tekanan darah. Nah, jika ingin terhindar dari hipertensi biasakan gaya hidup baru yang lebih banyak menggerakkan tubuh, sehingga membuat metsbolisme pun lancar dan sehat.
4. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Faktor risiko ini juga dapat dikoreksi. Tentu saja dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dan perbanyak minum air putih yang jelas murah dan bermanfaat.
5. Konsumsi Minuman beralkohol
Di Indonesia semakin ke sini, minuman beralkohol seperti ini menjadi makin permisif dalam pergaulan modern. Padahal banyak bahaya yang ditimbulkannya, termasuk meningkatkan tekanan darah. Jadi, untuk meminimalisir terjadinya hipertensi, harus menghindari konsumsi Minuman seperti ini.
6. Memiliki Berat Badan Berlebih (Obesitas)
Berat badan Berlebih juga masuk dalam faktor risiko hipertensi yang masih bisa diintervensi. Banyak cerita sukses menurunkan badan yang bisa menjadi inspirasi. Salah satu intervensinya adalah dengan memperbaiki pola diet dan membuat rencana olah raga. Jangan lupa konsultasikan dengan tenaga ahli, terkait tindakan yang akan dilakukan, supaya bisa meminimalisir efek samping yang malah lebih membahayakan dibanding hipertensi.
Itulah beberapa hal yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi supaya tidak menghampiri Kita. Hasil akhir jelas tergantung dari komitmen masing-masing untuk melakukannya. Semua pasti bisa.
Referensi:
- https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210517123348-255-643257/hari-hipertensi-sedunia-ukur-tekanan-darah-secara-akurat/amp
- https://www.whleague.org/index.php/features/world-hypertension-day
- https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi
- https://www.google.com/amp/s/kabarhandayani.com/memahami-angka-angka-tekanan-darah/%3famp
- https://www.alodokter.com/berapa-tekanan-darah-normal-orang-dewasa#:~:text=Orang%20dewasa%20dengan%20kondisi%20tubuh,atau%20biasa%20disebut%20tekanan%20sistolik.
Beberapa Fakta Unik tentang Darah Manusia | Belajar EpidemiologiMay 21, 2021 at 3:28 pm
[…] Hari Hipertensi Sedunia — Belajar Memahami Angka Tubuh Sendiri. […]